JawaPos.com – Langkah cepat dilakukan Kecamatan Sawahan, Surabaya, merespons lonjakan angka pasien positif Covid-19. Yakni, membentuk relawan pejuang Covid-19. Para pejuang kemanusiaan itu tidak digaji. Meski begitu, mereka tetap bekerja sesuai divisi masing-masing. Salah satunya, menjadi sopir cadangan ambulans di puskesmas.
Para relawan tersebut terdiri atas berbagai unsur. Mulai anggota SAR hingga Banser. Semuanya dibentuk untuk membantu penanganan Covid-19 di kecamatan. Jumlahnya pun cukup banyak. Yakni, 105 relawan. ’’Ini murni gerakan kemanusiaan karena tidak ada gaji,’’ terang Camat Sawahan M. Yunus, Selasa (27/7).
Dia menuturkan, para relawan tidak asal bekerja. Ada empat divisi yang sudah dibuat. Yaitu, sopir ambulans, petugas TI puskesmas, tim tracing, dan pembantu umum. Secara keseluruhan, mereka membantu petugas puskesmas dan relawan Surabaya Memanggil.
Menurut Yunus, relawan sopir ambulans itu bertindak sebagai petugas cadangan. Yakni, ketika sopir ambulans puskesmas berhalangan atau sakit, relawanlah yang turun menggantikan. Sementara itu, petugas TI membantu pendataan vaksinasi di puskesmas. Dengan begitu, petugas puskesmas bisa berfokus pada pelayanan. Apalagi saat ini layanan dibuka 24 jam.
Nah, tim tracing akan diterjunkan ke lapangan. Khususnya di lokasi yang sedang terjadi lonjakan pasien Covid-19. Mereka juga mendapat pelatihan dari pihak puskesmas.
Selanjutnya, divisi pembantu umum bertugas membantu distribusi oksigen ke kelurahan. Jadi, kata Yunus, divisi itu membantu tugas relawan Surabaya Memanggil sehingga tidak perlu datang ke Kecamatan Sawahan untuk pendistribusian oksigen. Sebanyak 105 relawan tersebut disiapkan selama 24 jam nonstop. Waktu jaga pun dibuat giliran.
Yunus juga menyediakan posko terpadu 24 jam. Lokasinya berada di aula kecamatan. Para relawan dibekali handy talky (HT) untuk berkoordinasi dengan sesama relawan. Selain ambulans, mobil operasional kecamatan disiapkan jika terjadi sesuatu yang urgen.
’’Relawan kami tempatkan juga di rumah sehat,’’ terangnya.
Pihaknya berharap cara itu bisa menekan angka Covid-19 di Sawahan. Sebab, sekarang semua kawasan di Sawahan masuk zona merah. Terlebih, jumlah relawan cukup banyak sehingga otomatis membantu kecamatan maupun kelurahan dan puskesmas.
Bambang Hadi Purnomo, salah seorang relawan, menuturkan bahwa pihaknya siap kapan pun membantu masyarakat jika ada yang darurat. Semua tim juga dibagi per sif. Mereka setiap hari wajib berjaga di posko terpadu kecamatan. Tujuannya, selalu siap jika sewaktu-waktu dibutuhkan.