JawaPos.com – Ada 225 relawan tenaga kesehatan (nakes) yang mulai dilatih dinas kesehatan (Dinkes) Pemkab Gresik. Selasa (27/7) hingga hari ini (28/7), mereka mengikuti pelatihan di kantor Dinkes.
Di sela-sela kesibukannya, Bupati Fandi Akhmad Yani sempat menyapa relawan yang didominasi mahasiswa itu. Bupati yang akrab disapa Yani tersebut mengaku sangat senang karena mereka sudah berkontribusi untuk daerah. ’’Mudah-mudahan niat baik ini menjadi amalan,” ucapnya.
Bupati alumnus Universitas Airlangga itu menyebutkan, momen tersebut menjadi lompatan hingga percepatan untuk vaksinasi. Sebab, dampak upaya yang dilakukan selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dua minggu lalu sangat luar biasa. ’’Terutama dampak ekonomi. Momen inilah saatnya akselerasi vaksinasi massal,” imbuhnya.
Yani menargetkan, 225 relawan nakes itu mulai turun Sabtu besok. Mereka akan disebar ke lima titik. Namun, dia menyebutkan bahwa pihaknya belum membahas titik tersebut akan diputuskan di mana.
Memang, bupati 36 tahun itu mengakui, saat ini vaksin tengah mengalami keterbatasan. Namun, pihaknya sudah menerima informasi bahwa Agustus mendatang akan ada dropping dengan jumlah banyak. ’’Yang penting saat ini kami fokuskan mitigasi. Kami siapkan dulu, baru nanti Agustus tinggal jalan,” katanya.
Dia mengaku, sejauh ini sudah ada 30 persen masyarakat Gresik yang telah divaksin. Agustus hingga September nanti, pihaknya berharap bisa mencapai 50 persen. ’’Mudah-mudahan akhir tahun selesai. Targetnya 70 persen,” tutupnya.
Sementara itu, Kepala Dinkes Pemkab Gresik Saifudin Ghozali menyatakan, dalam percepatan vaksinasi nanti, dibentuk 30–40 tim. Setiap tim berisi tiga sampai empat nakes. ’’Para relawan ini kami fokuskan untuk vaksinasi dulu. Kami selesaikan minggu ini persiapannya,” imbuhnya.
Koordinator Relawan Nakes Gresik Tangguh Singgih Widi Pratomo menambahkan, tiga hari kemarin jumlah pendaftar relawan nakes tersebut telah mencapai 166 orang. Memang tidak ada batasan untuk rekrutmen relawan itu. Para relawan tersebut nantinya membantu percepatan vaksinasi di Gresik.
Menurut Singgih, banyak mahasiswa kesehatan yang menjadi relawan itu. Terutama pendidikan D-3 akademi perawat dan akademi kebidanan. Hampir 17 persen profesi perawat dan 13 persen profesi bidan.
Hampir semua profesi bidang kesehatan tergabung dalam relawan nakes Gresik Tangguh. Mulai dokter, perawat, bidan, apoteker, ahli gizi, analis laboratorium, K3 keselamatan kerja, sampai lulusan SMK farmasi.