JawaPos.com–Rumah sehat sebagai tempat isolasi warga di tiap kelurahan mulai beroperasi pada Rabu (28/7) malam. Pembukaan rumah sehat dilakukan secara simbolis dalam apel bersama yang berlangsung di halaman Balai Kota Surabaya hari ini (28/7).
Apel dihadiri lurah, camat, beserta kepala perangkat daerah di lingkup Pemkot Surabaya. Hadir pula, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Surabaya, Relawan Surabaya Memanggil, dan tokoh masyarakat.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyerahkan bantuan secara simbolis berupa beras, masker, dan oximeter, kepada camat untuk disalurkan ke setiap rumah sehat di wilayah masing-masing. Eri berterima kasih atas kerja keras seluruh jajaran Pemkot Surabaya terutama camat, lurah, dan seluruh warga Kota Pahlawan. Berkat kerja keras mereka, rumah sehat di setiap kelurahan dapat berdiri.
”Saya ucapkan terima kasih kepada jajaran Pemkot Surabaya, camat, lurah, beserta seluruh warga Surabaya. Ini merupakan ikhtiar kita semua,” tutur Eri.
Setelah melaksanakan apel, wali kota beserta jajaran Forkopimda Surabaya meninjau salah satu rumah sehat di Kelurahan Airlangga, Kecamatan Gubeng. Di sana, rombongan melihat langsung kesiapan sarana prasarana di rumah sehat tersebut. Sejak Rabu (28/7), rumah sehat itu sudah mulai beroperasi dan bisa digunakan warga untuk isolasi mandiri.
”Pendirian rumah sehat di setiap kelurahan ini untuk melindungi warga di masing-masing kelurahan dari penularan Covid-19,” sebut Eri.
Sehingga, ketika di satu kampung terdapat warga yang terpapar Covid-19 dan tidak bergejala, bisa diarahkan ke rumah sehat untuk isolasi mandiri. Sedangkan untuk warga yang memiliki gejala sedang, akan dirawat ke Hotel Asrama Haji (HAH). Bagi warga yang memiliki gejala berat, akan langsung dirawat di rumah sakit, baik itu rumah sakit umum daerah (RSUD) maupun RS darurat.
”Ini bukan tempatnya ambulans, bukan. Bukan tempatnya yang sakit, bukan. Tapi ketika di kampung ini ada yang terpapar Covid-19, namun tidak memiliki gejala bisa diajak ke rumah sehat. Sehingga warga sekitar kampung bisa aman,” terang Eri.
Wali Kota Eri menjelaskan, dengan adanya rumah sehat di setiap kelurahan, pemkot dapat segera memisahkan dan memberi penanganan kepada warga yang terpapar Covid-19. Sehingga penularan Covid-19 di kampung tersebut dapat dicegah.
”Kita bisa kontrol, bisa kita berikan obat biar cepat sehat. Sehingga warga kampung jadi aman,” tutur Eri.
Eri menyatakan, saat ini sudah sekitar 140 rumah sehat di Kota Surabaya. Rumah sehat itu hanya untuk warga di wilayah tersebut yang terpapar Covid-19.
Pihaknya berharap kepada warga yang masih menolak rumah sehat bisa memahami manfaat dari tempat isolasi terpusat (isoter) tersebut. ”Saya yakin dengan kerendahan hati, warga Surabaya pasti akan berjuang bersama untuk kepentingan kelurahan masing-masing,” ucap Eri.