JawaPos.com – Mantan atlet binaragawan berpresi, Ade Rai, kini masih dalam suasana duka usai ditinggal ibunda meninggal dunia pada Jumat (23/7) lalu. Ibunya menghembuskan napas terakhir di rumah di usia 77 tahun tepat pada pukul. 10.00 WIB.
Berbincang dengan JawaPos.com melalui sambungan telepon, Ade Rai mengungkapkan kondisi kesehatan ibunda sebelum meninggal. Ia mengatakan kondisi kesehatannya memang terus menurun beberapa waktu sebelumnya. Tidak ada keluhan sakit serius. Kemungkinan sakit yang dirasakannya akibat faktor usia.
“Ibu saya meninggal sudah cukup tua usianya 77 tahun, kurang lebih sudah sebulanan sakit, makin hari makin menurun,” kata Ade Rai Rabu (28/7).
Baca Juga: Ibunda Ade Rai Meninggal Dunia, Dikremasi dan Dilarung ke Laut
Pemilik nama lengkap I Gusti Agung Kusuma Yudha Rai menyatakan, ibunya langsung dikremasi di hari yang sama setelah meninggal. Prosesinya dilaksanakan di Krematorium Cilincing Jakarta Utara. Ade Rai mengungkap rasa syukur karena prosesinya berjalan lancar tanpa ada kendala apapun.
“Lalu jam 7 malam langsung dilarung ke laut,” katanya.
Ade Rai mengungkap alasan kenapa ibunya langsung dikremasi di hari yang sama usai meninggal. Yaitu karena situasi pandemi pandemi Covid-19 dan dikhawatirkan nantinya malah kesulitan mendapatkan krematorium mengingat banyak orang yang meninggal apabila ditunda.
“Karena tanggal 24 bulan purnama tidak memungkinkan dikremasi di hari berikutnya menurut budaya orang Bali. Jika ditunda ke tanggal 25 kami takutnya kremasi penuh. Disatu sisi kita syukuri semuanya berjalan lancar tapi di sisi lain kami keluarga yang ditinggalkan ya terlalu cepat aja (dikremasi),” jelas Ade Rai.
Dia juga mengatakan, hari ini ada acara ritual pembersihan rumah. Dan dalam beberapa bulan ke depan akan diadakan ucapara ngaben untuk mendiang ibunda.