JawaPos.com-Ini adalah salah satu kejutan terbesar, atau bisa dikatakan sebagai salah satu kekecewaan terbesar dalam sejarah bulu tangkis di Olimpiade.
Kento Momota, pemain nomor satu dunia dan pemain yang luar biasa dahsyat dalam tur-tur BWF kandas sedini ini. Pemain, yang BWF sebut sebagai yang paling dominan dalam empat tahun terakhir, tumbang di penyisihan grup.
Momota, gagal melaju langsung ke perempat final Olimpiade Tokyo 2020.
Berlaga di kandang sendiri Musashino Forest Sports Plaza, Tokyo hari ini (28/7), Momota dikandaskan pemain Korea Selatan Heo Kwang-hee dalam dua game langsung 15-21 dan 19-21.
Kekalahan Momota ini mengulangi kejutan pahit yang menimpa bintang Tiongkok Lin Dan pada Olimpiade Athena 2004. Saat itu, Lin Dan yang berstatus sebagai unggulan pertama, langsung kandas di babak pertama.
Tragedi ini agaknya merupakan lanjutan dari periode-periode pahit yang dialami Momota. Mulai skorsing yang membuatnya gagal berlaga di Rio 2016, lalu cedera karena kecelakaan lalu lintas di Kuala Lumpur awal 2020, hingga positif Covid-19. Momota yang terkena korona, membuat seluruh tim Jepang tidak berangkat dalam tiga turnamen besar di Thailand awal tahun ini.
Pada partai kedua Grup A tersebut, Momota jelas tidak bermain sebagai Momota yang dikenal dunia. Defensenya rapuh, sering melakukan kesalahan sendiri, serangannya pun tidak mematikan.
“Saya tidak merasa kecelakaan lalu lintas itu berdampak kepada saya,” ucap Momota seperti dikutip dari situs BWF.
“Sebelumnya, saya bisa bangkit dalam pertandingan. Tetapi hari ini saya tidak bisa. Saya tidak bisa bangkit seperti yang biasanya saya lakukan,” tambah Momota.
“Setelah lawan memimpin pada game pertama, saya tidak bisa bangkit seperti biasanya. Ada banyak hal yang terjadi pada saya, tetapi saya masih bisa terlibat pada Olimpiade di Tokyo. Dan saya berterima kasih kepada itu,” kata Momota lagi dengan nada getir.
Di sisi lain, Heo mengatakan bahwa dia tetap memakai game plannya. Bermain dengan gayanya sendiri yang selalu berusaha agresif. Tetapi, tetap saja, dia sangat terkejut karena bisa mengalahkan unggulan pertama tunggal putra Olimpiade.
“Saya tidak terlalu banyak berharap bisa menang sebab dia punya rekor yang luar biasa. Saya hanya berusaha untuk tetap positif dan itu bekerja dengan cukup baik,” kata pemain nomor 38 dunia itu.
Momota sendiri meminta maaf kepada publik Jepang dan para pendukungnya karena kekalahan ini. “Saya berterima kasih atas dukungan yang saya dapatkan,” kata Momota.
“Saya minta maaf karena saya tidak bisa memenuhi semua ekspektasi kepada saya. Berat rasanya menerima ini semua. Saya berusaha untuk tetap agresif, tetapi saya tidak cukup kuat secara emosional. Kondisi fisik saya baik-baik saja. Bermain pada level normal, sangat berat bagi saya. Tetapi, ini adalah pengalaman bagus bagi saya,” kata Momota.