JawaPos.com–Angka kasus aktif Covid-19 di Kota Bandung terus mengalami peningkatan selama hampir sepekan terakhir berdasar data Pusat Informasi Covid-19 Kota Bandung. Selain itu, angka kasus aktif sejak Kamis (22/7) terus memecahkan rekor yang terbanyak selama pandemi Covid-19.
Pada Selasa (27/7), jumlah kasus aktif Covid-19 berada pada angka 8.694 orang. Sebelumnya pada Senin (26/7), jumlah kasus aktif Covid-19 sebanyak 8.431 orang. Minggu (25/7), jumlah kasus aktif Covid-19 menembus angka 8.000 orang. Selama pandemi, kasus aktif Covid-19 di Kota Bandung belum pernah menyentuh angka 8.000 kasus.
Peningkatan kasus aktif yang terus terjadi itu karena angka pertambahan kasus terkonfirmasi yang lebih besar dari pada angka pertambahan kesembuhan. Pada Selasa (27/7) pertambahan kasus terkonfirmasi berjumlah 514 orang, sedangkan pertambahan jumlah kesembuhan hanya 172 orang.
Sejauh ini kasus terkonfirmasi Covid-19 secara kumulatif di Kota Bandung berjumlah 35.630 orang, sedangkan angka kesembuhan yakni sebanyak 25.716 orang. Saat ini, tingkat kesembuhan di Kota Bandung tercatat sebesar 72,1 persen. Adapun jumlah kasus kematian dengan status terkonfirmasi Covid-19 yakni sebanyak 1.220 kasus.
Semenara itu, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung memastikan stok tabung oksigen untuk memenuhi kebutuhan di puskesmas mencukupi.
Sekretaris Disdagin Kota Bandung Dedi Priadi Nugraha mengatakan, dari kebutuhan sebanyak 183,62 meter kubik per hari, stok oksigen puskesmas mencapai 255,67 meter kubik oksigen.
”Ketersediaan itu 255,67 meter kubik dengan estimasi habis selama 33,46 jam,” kata Dedi seperti dilansir dari Antara di Bandung.
Sedangkan kebutuhan oksigen rumah Isoman (isolasi mandiri) di tingkat kewilayahan kebutuhannya mencapai 40.428,9 meter kubik dengan ketersediaan saat ini 38.174 meter kubik. ”Estimasi habis dalam waktu hampir 23 jam. Kita akan cepat koordinasi ketersediaan oksigen di tempat isoman di sejumlah kecamatan,” tutur Dedi.
Kepala Bidang Distribusi Perdagangan dan Pengembangan E-Commerce Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung Meiwan Kartiwa mengatakan, Kota Bandung memiliki empat tabung konsentrator bantuan dari Kementerian Kesehatan melalui Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Empat tabung tersebut, dipinjamkan untuk Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ujungberung dan Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSKIA).
”Jadi bantuan tabung dan isinya itu sifatnya pinjam pakai,” kata Meiwan.
Sedangkan terkait pengisian oksigen, Meiwan menjelaskan, setiap hari pengisian tangki belum bisa sepenuhnya terisi. Pasalnya, hal itu tergantung pada pasokan dari pabrik. Pihaknya terus berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat maupun perusahaan tabung oksigen agar kebutuhan oksigen di Kota Bandung terpenuhi.