JAKARTA, BERITATERKINI.co.id – Ribuan massa dari berbagai organisasi turun ke jalan dalam aksi unjuk rasa jilid II di depan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta dan Mahkamah Agung (MA), Jumat (07/02/25).
Mereka menuntut investigasi atas dugaan mafia peradilan dalam sengketa Hak Guna Usaha (HGU) PT. Sentosa Kurnia Bahagia (SKB), yang mereka nilai mencederai keadilan dan merusak kredibilitas hukum di Indonesia.
Aksi ini digerakkan oleh Aliansi Masyarakat Untuk Keadilan Sumsel (AMUK SUMSEL), Gerakan Pemuda Mahasiswa Sumatera Selatan (GAASS), Aliansi Masyarakat dan Pemuda Musi Rawas Utara (AMPURA), Koalisi Serikat Pekerja Tambang (KSPT), serta Perhimpunan Mahasiswa Hukum Indonesia (PERMAHI).
Ketua Umum AMUK Sumsel, Angga Saputra, SH, dalam orasinya, menuding ada indikasi permainan kotor di PTUN Jakarta, dengan dugaan hakim-hakim telah “dikondisikan” untuk mengabulkan Gugatan PT. SKB dalam perkara Nomor 250/G/2024/PTUN.JKT.
Bahkan, ia menyebut dugaan keterlibatan oknum Ketua Kamar Tata Usaha Negara (TUN) Mahkamah Agung, yang diduga mengintervensi perkara ini demi kepentingan perusahaan.
“Kami mendapatkan informasi bahwa majelis hakim PTUN Jakarta sudah diamankan untuk mengabulkan Gugatan PT. SKB. Dugaan suap dan permainan kotor di balik putusan ini sangat kuat, dan kami tidak akan tinggal diam!” tegas Angga.
Ia juga menuding adanya dugaan main mata antara Ketua PTUN Jakarta dengan perusahaan, yang disebut-sebut atas permintaan Ketua Kamar TUN MA.
Desak KY, KPK, dan APH Bertindak
Massa menuntut Komisi Yudisial (KY) segera turun tangan untuk menyelidiki indikasi permufakatan jahat dalam perkara ini.
Ketua GAASS, Andi Leo, bahkan mendesak pencopotan oknum YS, yang diduga kuat mengintervensi jalannya persidangan.
Selain itu, mereka meminta KY dan aparat penegak hukum (APH) lainnya memeriksa para hakim yang menangani perkara ini, yakni YP, AFA, dan HK.
“Kami mendesak KY, KPK, Kejaksaan, dan Kepolisian untuk segera melakukan investigasi menyeluruh. Jika ditemukan bukti suap, jangan ragu lakukan OTT!” seru Andi.
Aksi Memanas, Massa Ancam Turun dengan Jumlah Lebih Besar
Aksi ini sempat diwarnai pembakaran ban dan pelemparan telur ke pagar PTUN Jakarta sebagai bentuk kekecewaan massa lantaran tak satu pun perwakilan PTUN menemui mereka.
Meski demikian, unjuk rasa tetap berlangsung damai di bawah pengawalan ketat kepolisian.
Sebelum membubarkan diri, massa memperingatkan akan kembali dengan jumlah lebih besar dengan melibatkan ribuan karyawan, anak dan istri pekerja tambang jika tuntutan mereka diabaikan.
“Kami tidak akan berhenti! Jika tuntutan kami tak diindahkan, kami akan turun dengan kekuatan lebih besar. Mafia hukum tidak boleh dibiarkan merusak keadilan di negeri ini!” pekik Angga di penghujung aksi.
Sedangkan aksi di MA, perwakilan massa aksi diterima dan memasukan aduan terkait tuntutan mereka.(Rls)
Artikel Ribuan Massa Gempur PTUN Jakarta dan MA, Ini Tuntutannya! pertama kali tampil pada Berita Terkini.