JawaPos.com – Pemerintah terus berupaya membangun infrastruktur pendukung penguatan ekosistem kendaraan bermotor listrik. Salah satunya dengan memperbanyak layanan charging station atau stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU). Termasuk charging station untuk motor listrik dengan durasi pengisian kilat.

Perkembangan penguatan ekosistem kendaraan bermotor listrik itu disampaikan Deputi Kepala BPPT Bidang Teknologi Industri Energi dan Material (TIEM) Eniya Listiani Dewi dalam diskusi Energi Baru dan Terbarukan Indonesia secara virtual Kamis (29/7). Dia mengatakan ekosistem kendaraan listrik tujuannya untuk mengurangi emisi karbon.

’’Kalau udaranya bersih, kita semua sehat. Pagi ini kita bahas soal ekosistem kendaraan bermotor listrik berbasis baterai,’’ tuturnya. Eniya mengatakan BPPT bersama mitranya akan terus memperbanyak keberadaan charging station untuk kendaraan listrik.

Dia mengatakan inovasi charging station sudah berhasil dikeluarkan BPPT sejak 2018 lalu. Saat itu dipasang di kantor BPPT di Serpong dan Jl Thamrin, Jakarta. Kemudian pada 2020 dibangun charging station di Bandung. Sementara pada 2020 rencana pembangunan charging station tertunda karena pandemi Covid-19.

’’Pada 2021 kita akselerasi lagi untuk membangun dua lagi (charging station, Red) di MT Haryono dan Lenteng Agung,’’ katanya. Keduanya dibangun di Jakarta. Sehingga semakin memperluas titik pengisian energi untuk kendaraan listrik. Dia berharap ke depan bisa semakin banyak dibangun charging station di tempat atau daerah lainnya.

Eniya mengatakan saat ini sudah ada charging station tipe AC dengan kapasitas pengisian setrum mencapai 22 KW. Termasuk layanan charging station untuk kendaraan roda dua. Sehingga bisa mendukung motor listrik yang sudah mulai diproduksi.

Selain itu Eniya mengatakan teknologi pengisian listrik untuk motor tersebut sudah berkembang pesat. ’’Karena chargingnya menjadi lebih cepat. Hanya sekitar 30 menit,’’ katanya. Tidak perlu empat sampai lima jam seperti yang ada seperti sekarang ini.

Menurutnya konsumen yang membutuhkan stasiun pengisian energi untuk kendaraan listrik sudah semakin banyak. Sebab kendaraan listrik banyak digunakan oleh sejumlah armada taksi konvensional maupun taksi online. Selain itu juga banyak masyarakat yang sudah memiliki kendaraan listrik.

Selain itu Eniya mengatakan sumber listrik yang digunakan harus juga ramah lingkungan. Diantaranya adalah komitmen pemerintah membangun pembangkit listrik berbasis energi baru dan terbarukan dengan kapasitas mencapai 38 giga watt pada 2035 nanti. Hilmi Setiawan. (*)

 

 

By admin