JawaPos.com – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi melantik puluhan pejabat Selasa (21/3) siang. Beberapa di antaranya adalah kepala organisasi perangkat daerah (OPD) yang sebelumnya lolos seleksi. Selain itu, dilakukan rotasi jabatan lurah.

Eri mengatakan, empat posisi jabatan tinggi pratama (JTP) telah dilelang. Namun, dari empat posisi itu, hanya tiga jabatan yang bisa diisi dengan nama-nama terpilih. Satu jabatan lainnya, yakni kepala dinas koperasi dan usaha mikro serta perdagangan (dinkopkumdag), masih kosong.

’’Yang hari ini ada kepala badan penanggulangan bencana daerah (BPBD), kepala badan pengelolaan keuangan dan aset daerah (BPKAD), serta dinas pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, pengendalian penduduk, dan keluarga berencana (DP3APPKB),’’ ujar Eri.

Posisi kepala BPBD diampu Laksita Rini Sevriani, kepala DP3APPKB dijabat Ida Widayati, dan jabatan kepala BPKAD dijabat Syamsul Hariadi.

Dia mengatakan, untuk jabatan yang masih kosong bakal dibuka lelang ulang. Dia meminta aparatur sipil negara (ASN) yang ada di Pemkot Surabaya tidak ragu mencoba ikut seleksi meskipun masih eselon III.

’’Silakan siapa pun bisa daftar. Nyatanya memang ada kepala dinas itu eselon II, tapi ada eselon III yang nilainya lebih unggul daripada eselon II ini,’’ katanya.

Dia meminta ASN bisa berkompetisi memperebutkan jabatan itu. Dia tidak ingin dinilai jabatan karena ada kedekatan wali kota. Persaingan yang sehat ingin dibangun agar pelayanan ke masyarakat juga bisa maksimal.

’’Di sekeliling kami banyak orang hebat. Karena itu, jangan mau kalah dan berpuas diri,’’ ujarnya.

Selain kepala OPD, dalam kesempatan tersebut dilakukan rotasi lurah. Eri menyebut lukir posisi itu dimaksudkan untuk mendekatkan rumah pejabat dengan lokasi kerjanya. Tujuannya, efisiensi kerja.

’’Harapan saya bisa memberikan pelayanan yang lebih maksimal ke masyarakat. Sebab, hambatan jarak sudah tidak ada,’’ paparnya.

Dia berharap yang masuk gerbong mutasi paham betul bahwa jabatan mereka tidak permanen. Evaluasi akan terus dilakukan agar kinerja mereka bisa dipacu. Di satu sisi, hal itu dilakukan untuk membangun mental kerja yang lebih baik.

Seorang ASN harus dihadapkan pada perkara yang beragam agar terbiasa mencari solusi yang pas atas masalahnya. Dengan begitu, mereka memiliki pandangan yang lebih luas akan suatu masalah.

’’Karena itu, saya minta ada inovasi. Percepatan-percepatan dalam penyelesaian masalah. Saya minta tolong semuanya untuk bekerja dengan hati,’’ tandasnya.

MUTASI DI PEMKOT SURABAYA

– Satu kursi OPD masih kosong dan akan dilelang terbuka dengan syarat minimal eselon III.

– Penilaian ASN juga didasarkan pada penilaian kinerja dari masyarakat.

– Pemkot meminta warga berpartisipasi dalam penilaian kinerja dengan sistem penilaian yang sudah disediakan di setiap tempat pelayanan.

– Posisi lurah dan camat akan disesuaikan dengan domisili jarak agar waktu pekerjaan lebih efisien.

– Setiap enam bulan evaluasi dilakukan untuk memastikan pejabat terpilih mampu menjalankan tugasnya.

 

By admin