JawaPos.com – Keamanan di kawasan Bogor, Jawa Barat mesti menjadi perhatian banyak pihak. Pasalnya, belakangan ini aksi kekerasan berupa pembacokan santer terjadi beberapa kali di Kota Hujan itu.

Kasus kekerasan paling ramai dibicarakan di jagat maya adalah pembacokan terhadap salah seorang pelajar bernama Arya Saputra, 16. Ia tewas setelah dibacok pelajar lainnya di Simpang Pomad, Jalan Raya Jakarta – Bogor.

Berikut adalah rangkuman beberapa kekerasan yang terjadi belakangan ini di Bogor, Jawa Barat:

 

1. Dibacok di jalanan hingga tewas

Peristiwa ini dialami Arya Saputra, 16, di Simpang Pomad, Jalan Raya Jakarta–Bogor, Ciparigi, Kota Bogor, Jumat (10/3) lalu. Ia dibacok oleh tiga orang yang berinisial MA, 17, SA, 18, dan ASR, 17. Ketiganya juga merupakan pelajar.

Pembacokan ini bermula lantaran para pelaku mengincar seorang pelajar berinisial A asal SMK Bina Warga Kota Bogor, yang menantang kelompok pelaku lewat postingan live Instagram (IG).

Namun, karena tiga pelaku itu tak dapat juga menemukan si A, akhirnya mereka membacok korban secara acak. Nahasnya, Arya Saputra yang juga bersekolah di SMK Bina Warga itu terkena getahnya.

Saat itu, Arya bersama beberapa rekannya hendak menyeberang jalan, kemudian muncul kelompok pelaku berbonceng tiga di sepeda motor dari arah Cibinong mengayunkan senjata tajam jenis gobang.

Ayunan gobang itu mengenai rahang kiri Arya Saputra. Meski sempat menyeberang jalan, Arya kemudian terkapar bersimbah darah, kemudian meninggal dunia dalam perjalanan ke RS FMC Sukaraja, Kabupaten Bogor.

 

2. Mau belajar kelompok, malah dibacok

Dalam aksi pembacokan ini, korban mengalami luka bacok di bahu. Untungnya, korban tak sampai meninggal dunia. Peristiwa yang terjadi pada Senin (13/3) lalu ini terjadi di sekitar Desa Cikuda, Parung Panjang, Bogor.

Saat itu korban hendak pergi belajar kelompok di Desa Cikuda. Menurut Kanit PP Kecamatan Parung Panjang Acep Sutisna menjelaskan bahwa pembacokan itu terjadi pada malam hari sekitar pukul 20.45. Korban sendiri diketahui bukan warga asli Bogor, melainkan Tangerang.

Menurut keterangannya, pelaku merupakan siswa SMK yang saat itu tengah melakukan tawuran.

 

3. Dikeroyok usai nonton futsal

Peristiwa ini menimpa seorang pelajar yang masih SMP berinisial TN, 15. Ia meregang nyawa setelah dikeroyok sejumlah siswa lainnya usai menonton pertandingan futsal antara SMP Yapia melawan SMP 1 Parun di Desa Parung, Senin (6/3) lalu.

TN mengalami luka akibat terkena sabetan senjata tajam pada bagian paha dan lengan sebelum akhirnya meninggal dunia.

 

4. Duel hingga tewas

Duel antars YP, 17, dengan M yang taruhannya nyawa ini telah menewaskan YP di Perum Griya Asri RT 04/01, Desa Bantar Jaya, Rabu (8/3) lalu.

Duel antara dua orang itu membuat YP meregang nyawa setelah terkena sabetan senjata tajam dari M.

Menurut Kapolsek Rancabungur Iptu Hartono, kubu kedua pelajar itu sebelumnya sudah janjian untuk tos-tosan (duel) menggunakan senjata tajam berupa celurit.

Meski tak sampai tewas, M juga mengalami luka dan dirawat di RSUD Kota Bogor. M mengalami patah tangan kiri dan luka robek pada bagian punggung.

By admin