Percintaan menjadi salah satu elemen dari dimensi kehidupan manusia. Seiring dengan kematangan usia, peran, dan tugas perkembangannya, tiap individu sejatinya membutuhkan sebuah hubungan dengan lawan jenis. Namun, tidak semua hubungan percintaan itu berjalan mulus.

APALAGI, saat ini terjadi pergeseran value, mindset, dan persepsi terhadap konsep hubungan percintaan. Akibatnya, banyak individu melakukan seleksi terhadap orang-orang yang akan diproyeksikan sebagai calon pasangannya kelak.

Tidak sedikit yang melakukan ”trial and error” dalam menjajaki hubungan demi mendapatkan pasangan paling ideal versi diri masing-masing. Karena itu, menolak sebuah hubungan menjadi sesuatu yang kerap terjadi. Jika tidak berhati-hati, penolakan itu bisa berujung petaka bagi diri sendiri. Yaitu, bila orang yang ditolak merasa sakit hati.

Lantas bagaimana menolak sebuah hubungan agar tidak menimbulkan sakit hati? Baik itu hubungan dengan mantan yang mengajak untuk kembali menjalin cinta, menolak hubungan baru, maupun menolak lamaran.

Tentukan Intensi Diri terhadap Hubungan

Sebelum memulai hubungan serius, pastikan Anda sudah menentukan niat dan tujuan akhir Anda bersama orang tersebut. Apakah dekat hanya sebagai teman atau sahabat? Untuk menjajaki karakternya sebelum melangkah ke jenjang selanjutnya? Atau mungkin hanya bersimpati dengan dia?

Jika Anda sudah menentukan intensi itu, secara otomatis sikap Anda akan mengarah pada intensi tersebut. Tidak ada istilah ”let it flow” di dalam hubungan percintaan yang sarat akan perencanaan yang matang untuk membina masa depan yang diimpikan.

Set Boundaries sejak Awal

Jatuh cinta memang fitrah manusia dewasa yang telah siap menjalin sebuah hubungan. Namun, jika tidak ingin kehidupan percintaan Anda penuh drama yang menguras energi, tetapkan batasan sikap di dalam sebuah hubungan. Misalnya, jika Anda sudah menentukan tidak akan serius menjalin hubungan dengan seseorang, pastikan Anda tidak menuntut orang itu secara berlebihan untuk memenuhi keinginan Anda. Juga, pastikan Anda tidak menjanjikan apa pun yang membuat orang itu berharap lebih.

Berlakulah secukupnya tanpa menciptakan ilusi seakan Anda menjadikan orang itu satu-satunya yang Anda inginkan dalam hidup. Dengan ilusi tersebut, dia juga akan berharap timbal balik dari Anda untuknya. Padahal, Anda tahu sejak awal tidak akan memberikan apa pun kepada dia.

Fokus Perbaiki Diri

Pepatah kuno mengatakan orang baik hanya untuk orang baik. Apabila Anda berusaha untuk memperbaiki diri dari berbagai aspek, sangat mungkin Anda menemukan seseorang yang tepat. Dengan begitu, Anda tidak perlu menolak pernyataan cintanya. Walaupun orang itu memiliki perbedaan kepribadian dan karakter dengan Anda, tapi Anda akan jauh lebih mampu untuk berdamai dengan perbedaan itu dan lebih siap menjalani hubungan bersama. Intinya, mengantisipasi untuk menolak cinta seseorang yang dapat berakibat menyakiti hatinya bisa menjadi salah satu opsi agar hidup Anda jauh dari drama yang tidak diinginkan.

Nada Bicara, Gestur, hingga Pemilihan Kata

Jika semua upaya untuk memberikan sinyal bahwa tidak akan menerima cintanya telah Anda lakukan, saatnya mengomunikasikan langsung. Tentu, gaya komunikasinya tidak bisa sesuka hati, apalagi terkesan kasar. Anda perlu untuk belajar cara komunikasi yang baik terlebih dulu. Mulai nada bicara, gestur, mimik wajah, body language, sampai pemilihan kata. Hindari segala sesuatu yang berlebihan. Usahakan untuk menyampaikannya senetral mungkin dan apa adanya. (*)


*) KARATYANING LINTANG MA ACC, Certified Professional Coach

By admin