JawaPos.com – Penyidikan kasus pembunuhan model cantik Abby Choi Tin-fung yang menghebohkan Hongkong terus berlanjut. Pada Rabu (28/2) polisi mencari lokasi baru untuk menemukan sisa potongan tubuh korban. Sekitar 100 petugas kepolisian yang mengenakan baju pelindung khusus menyisir tempat pembuangan akhir (TPA) di Ta Kwu Ling. Drone dan alat berat juga dikerahkan ke lokasi tersebut.

Pencarian di TPA itu dilakukan setelah rekaman CCTV di area Tai Po menunjukkan, salah seorang tersangka membawa beberapa kantong ke TPA tersebut pada 22 Februari atau sehari setelah Abby menghilang. Polisi meyakini kantong itu berisi bukti-bukti penting dalam kasus pembunuhan sadis tersebut.

”Itu bisa jadi potongan tubuh, baju, dan HP milik korban atau bahkan senjata pembunuhan,” ujar Inspektur Polisi Alan Chung dari unit kejahatan regional Kowloon West seperti dikutip The Straits Times.

Luas lokasi pencarian setara lapangan sepak bola. TPA itu berisi ribuan ton sampah. Butuh waktu 2–3 hari untuk menyisir seluruh area. Polisi memang menemukan tulang di TPA tersebut. Namun, belum bisa dipastikan apakah itu tulang dari tubuh Abby atau hanya tulang binatang.

Sebelumnya, polisi sudah mencari di Pemakaman Permanen Tionghoa Tseung Kwan O dan saluran air di dekat lokasi pembantaian. Namun, pencarian di lokasi tersebut tidak membuahkan hasil. Bagian tubuh Abby yang masih hilang adalah kedua tangan dan bagian torso. Sejauh ini, para pelaku belum mau buka mulut terkait di mana sisa jasad Abby itu dibuang.

Belakangan, pada penyelidikan perkara tersebut polisi memunculkan fakta-fakta baru. Kwong Kau, pelaku utama pembunuhan sekaligus mantan ayah mertua Abby, terdaftar sebagai pemilik flat mewah seluas 169 meter persegi di kompleks perumahan Kadooria di Ho Man Tin. Pensiunan polisi berusia 65 tahun itu tercatat membeli flat mewah tersebut pada 2019. Nilainya flat itu HKD 73 juta (Rp 141,9 miliar).

Kabarnya, Abby yang membeli rumah itu. Namun, diatasnamakan Kwong Kau. Dulu, rumah tersebut ditempati Abby dan keluarga mantan suaminya. Kini setelah lama bercerai, Abby ingin menjualnya. Nah, kemungkinan hal itulah yang membuat keluarga mantan suaminya berang. Akhirnya, terjadi pembantaian sadis terhadap Abby.

Hanya berselang dua bulan dari pembelian flat di Kadooria, Kwong Kau juga tercatat sebagai pemilik flat subsidi pemerintah di Sheung Man Court, Kwai Chung. Nilai properti itu HKD 2 juta atau Rp 3,9 miliar. Luasnya hanya 27 meter persegi.

Perkembangan lain, tersangka kelima berinisial Ng, yang merupakan perempuan simpanan Kwong Kau, telah dibebaskan oleh polisi dengan jaminan. Sebelumnya, Ng ikut ditangkap karena membantu Kwong Kau menyewa flat di Desa Lung Mei, Distrik Tai Po, tempat jasad Abby ditemukan.

Perempuan yang bekerja sebagai pemijat itu telah menjalin hubungan dengan Kwong Kau selama enam bulan. Dia juga membantu menyewakan flat mewah di Kowloon untuk tempat persembunyian mantan suami Abby, Alex Kwong. Berdasar pengecekan South China Morning Post, harga sewa flat mewah itu sekitar Rp 46,6 juta per bulan.

By admin