JawaPos.com-Persela Lamongan baru bermain sore nanti. Namun, tim berjuluk Laskar Joko Tingkir tersebut sudah dipastikan berlaga di Liga 2 musim depan. Itu tidak terlepas dari kemenangan 2-0 Barito Putera atas Persik Kediri kemarin (19/3).

Hasil laga di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, tersebut membuat Barito Putera mengoleksi 32 poin. Sekaligus mantap di posisi ke-15 alias batas akhir zona aman.

Mereka unggul 11 poin atas Persela Lamongan yang dua setrip di bawahnya. Dengan tiga laga sisa, peluang Persela untuk mengejar Barito Putera otomatis tertutup.
Bagi Barito Putera, hasil itu memang belum membuat mereka aman. Namun, setidaknya kepercayaan diri para pemain makin menguat.

”Saya selalu memberikan motivasi. Dan, saya bersyukur karena para pemain memberikan permainan terbaik mereka. Mereka mau berjuang dan bekerja keras di setiap laga. Itu nilai plus bagi kami,” jelas pelatih Barito Putera Rahmad Darmawan.

Karena posisi tim asuhannya belum aman, pelatih yang akrab disapa RD itu belum tenang. ”Kami akan terus melakukan evaluasi. Tentunya kami akan mempersiapkan tim dengan baik, bergantung siapa lawannya,” kata RD.

Bek Barito Putera Bagas Kaffa siap memberikan yang terbaik di sisa kompetisi. ”Setidaknya kemenangan ini memotivasi kami untuk menang di dua laga sisa,” ujar bek 20 tahun tersebut.

Bagi Persik, kekalahan ini meneruskan hasil minornya. Tim berjuluk Macan Putih itu belum pernah menang dalam empat laga terakhir. Karena itulah, sang pelatih Javier Roca merasa bersalah.

”Sebagai pelatih, saya siap bertanggung jawab atas hasil buruk ini. Saya sangat siap dievaluasi. Ini sepenuhnya tanggung jawab saya,” kata pelatih asal Cile tersebut.

Namun, sebagai pelatih, Roca juga siap mengevaluasi seluruh pemainnya. Dia merasa ada hal yang salah dalam skuadnya. Salah satunya adalah hilangnya motivasi semua pemain. Sebab, Persik sudah dipastikan aman dari jerat degradasi.

”Setelah aman dari degradasi, kami tidak memiliki target. Akibatnya, permainan anak-anak kurang maksimal karena tidak ada target lagi yang harus dikejar,” jelas Roca.

Sementara itu, meski sudah pasti terdegradasi, Persela menegaskan tetap bermain all-out saat menghadapi Bhayangkara FC di Stadion Kapten I Wayan Dipta malam nanti. Pelatih karteker Persela Ragil Sudirman meminta para pemainnya bermain normal. ”Kami akan tetap fight. Apa pun hasilnya,” tegas pelatih berlisensi B AFC tersebut.

Ragil menuturkan, The Guardian –julukan Bhayangkara FC– harus dihadapi dengan serius. Sebab, mereka adalah tim yang tangguh. Selain itu, mereka merupakan tim dengan penyerangan tersubur dan pertahanan terbaik keempat musim ini. Capaian itu tercipta karena Bhayangkara FC sudah mencetak 41 gol dan baru kebobolan 26 kali.

”Dengan segala keunggulan yang dimiliki, Bhayangkara FC pasti ingin mengalahkan kami. Karena itu, kami harus bekerja keras untuk tidak kalah dari mereka,” ujarnya.

Ragil meminta para pemainnya bermain lepas. Meski, tidak dimungkiri kepastian terlempar ke Liga 2 musim depan merupakan kenyataan yang sangat pahit. ”Yang bisa kami lakukan sekarang adalah bermain fight. Itu saja,” tegas Ragil.

Bek Persela M. Zaenuri menegaskan, timnya tidak akan kehilangan motivasi saat menghadapi The Guardian. Dia justru berambisi menghentikan barisan depan Bhayangkara FC yang sangat berbahaya.

”Mereka memiliki Ezechiel dan Dendy Sulistyawan. Mereka sangat tangguh. Semoga kami tidak kebobolan dan bisa memenangi pertandingan,” tutur mantan pemain Arema FC tersebut.

By admin