Mewujudkan hunian indah dan nyaman merupakan impian semua orang. Ketika dana untuk membangun atau merenovasi rumah sudah terkumpul, keinginan untuk segera memulai pengerjaan tak lagi bisa ditahan. Namun, perlu diperhatikan etikanya supaya lancar tanpa kendala.

SEBAB, tidak dimungkiri, aktivitas membangun atau merenovasi rumah sedikit banyak akan berdampak pada tetangga sekitar. Di antaranya, berpotensi mengganggu kenyamanan akibat kebisingan alat pengerjaan maupun debu dari material. Maka, lakukan beberapa langkah berikut untuk meminimalkan risiko war atau konflik dengan tetangga. Apa saja?

1. Lapor RT/RW atau pengurus setempat. Sampaikan rencana renovasi tersebut kepada ketua RT/RW setempat. Bila pekerja renovasi akan menginap di lokasi project, sertakan juga fotokopi KTP dari penanggung jawab lapangan serta semua pekerja yang terlibat. Hal itu diperlukan untuk jaminan keamanan dan kenyamanan lingkungan sekitar.

2. Komunikasikan juga rencana renovasi kepada tetangga terdekat, khususnya bila kondisi bangunan rumah Anda dengan tetangga memiliki dinding yang bersinggungan satu sama lain.

Tetangga terdekat –kiri, kanan, depan, belakang– berpotensi terpapar debu renovasi serta gangguan suara bising dari alat bangunan yang digunakan. Sedari awal sampaikan potensi gangguan tersebut sehingga tetangga diharapkan bisa memahami kondisi yang terjadi.

Informasikan pula berapa lama estimasi renovasi akan berlangsung dan jumlah tim yang terlibat. Perkenalkan penanggung jawab lapangan yang in charge untuk memudahkan komunikasi bila ada keluhan terkait dengan proses renovasi yang berlangsung.

3. Pasanglah terpal atau cover penutup di perbatasan rumah Anda dengan tetangga. Hal itu diperlukan untuk mengantisipasi bila terdapat sisa semen ataupun cipratan cat yang jatuh dan berpotensi mengotori rumah, pekarangan, bahkan mungkin tanaman hias kesayangan tetangga.

Pastikan pekerja Anda selalu mengedepankan prinsip kehati-hatian. Bahwa apa pun pekerjaannya, harus dikerjakan dengan hati-hati, rapi, dan bersih sehingga tidak mengotori area rumah tetangga.

4. Pastikan pekerja memiliki jam kerja yang ideal. Jam kerja umum untuk renovasi rumah adalah pukul 08.00–17.00 di hari kerja dan setengah hari untuk Sabtu. Sementara itu, untuk Minggu, umumnya libur. Bila dibutuhkan lembur di atas pukul 17.00, bisa disiasati dengan melakukan pekerjaan yang tidak memerlukan alat berat sehingga tidak menimbulkan suara bising.

Walaupun mengejar waktu, tetap harus diingat bahwa tetangga Anda perlu beristirahat saat malam. Maka, pintar-pintarlah mengatur strategi alokasi pekerjaan untuk pekerja Anda.

5. Pastikan pekerja Anda menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan.

Letakkan material renovasi di area rumah Anda, bukan di area fasilitas umum lingkungan seperti jalan maupun taman perumahan. Buanglah puing-puing sisa renovasi secara berkala ke pembuangan terdekat, jangan dibiarkan menumpuk dan berserakan di sekitar area rumah Anda. Pastikan juga pekerja Anda tidak melakukan kegiatan yang mengganggu lingkungan seperti nongkrong sampai larut malam dan memutar musik dengan volume yang keras. Buatlah mereka paham peraturan yang berlaku dan berikan sanksi bila terjadi pelanggaran.

6. Sampaikan ’’good will’’ Anda kepada tetangga bahwa bila terjadi kerusakan pada rumah mereka sebagai akibat dari renovasi yang Anda lakukan, Anda akan bertanggung jawab penuh.

Bila semua hal di atas sudah diperhatikan, impian memiliki hunian cantik dan nyaman bisa segera terwujud, ya. Anda happy, tetangga pun tak keberatan. Selamat merenovasi rumah! (*)


*) MIRA OCTAVIARY, Founder RumahLouie Project, kontraktor, dan desainer interior

By admin