JawaPos.com – PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) mengklaim berhasil meningkatkan performa perusahaan di sepanjang tahun 2021 dengan antara lain mencatatkan pendapatan sebesar Rp 26,8 triliun, meningkat tiga persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (YoY) dan laba bersih sebesar Rp 1,3 triliun.

Selain itu, perseroan juga berhasil meningkatkan kekuatan jaringan untuk meningkatkan customer experience dan digitalisasi, yang pada akhirnya dikatakan ikut mendukung efisiensi bisnis serta peningkatan penjualan.

Presiden Direktur & CEO XL Axiata Dian Siswarini, mengatakan, pihaknya telah membelanjakan Capital Expenditure (Capex) yang lebih besar pada tahun 2021 ini untuk meningkatkan kualitas jaringan serta meningkatkan digitalisasi guna menghadirkan customer experience yang terbaik.

“Fokus kami bukan untuk merespons persaingan tarif layanan, tetapi lebih pada memberikan customer experience terbaik dan menciptakan nilai bagi pelanggan kami,” ujar Dian.

Dalam kesempatan tersebut, Dian menambahkan, konsolidasi dalam industri telekomunikasi akan positif untuk persaingan karena telah menciptakan struktur industri yang lebih seimbang. Ini berarti fokus para pelaku pasar menurutnya harus lebih tertuju pada customer experience daripada memainkan tarif.

Dalam laporan keuangannya, Dian menyebut, untuk periode kuartal keempat 2021, pendapatan perseroan meningkat dua persen dibandingkan kuartal ke-3 2021 (QoQ) menjadi Rp 6,96 triliun, dengan Rp 6,5 triliun di antaranya merupakan pendapatan layanan. EBITDA sepanjang 2021 tercatat meningkat sebesar dua persen (YoY) menjadi Rp 13,28 triliun, dengan margin 50 persen.

Di sepanjang 2021, beban biaya operasional meningkat empat persen (YoY) menjadi Rp 13,47 triliun dari Rp 12,95 triliun di tahun sebelumnya. Meningkatnya biaya operasional ini dipengaruhi dari meningkatnya beban Biaya Regulasi serta Biaya Penjualan dan Pemasaran.

Selain berhasil mencatatkan laba bersih yang tertinggi sejak 2013, perseroan juga mampu meningkatkan kontribusi pendapatan data menjadi 94 persen, yang tertinggi di industri. Pendapatan data per akhir 2021 tercatat sebesar Rp 23,42 triliun, naik 5,4 persen YoY.

Perseroan juga menyebut telah berhasil menjaga ARPU blended di angka Rp 36 ribu, dengan jumlah pelanggan XL Axiata hingga akhir tahun 2021 ada sebanyak 57,9 juta dan tingkat penetrasi smartphone meningkat sebesar empat persen YoY menjadi 92 persen. Hal ini menunjukkan kemampuan perseroan menjaga perkembangan pelanggan yang sehat.

Di sisi jaringan, Dian menerangkan kalau hingga akhir 2021, total jumlah BTS XL Axiata mencapai lebih dari 162.282 unit, dengan BTS 4G meningkat menjadi 77.204. Sementara itu, fiberisasi telah mencakup lebih dari 50 persen site. Area yang terlayani jaringan 4G juga bertambah menjadi sebanyak 458 kota/kabupaten.

Terus meningkatnya kekuatan jaringan XL Axiata tersebut searah dengan tingkat penggunaan layanan data yang lebih tinggi oleh pelanggan. Selama periode 12 bulan di 2021, trafik data XL Axiata meningkat pesat hingga naik 34 persen YoY ke 6.549 Petabyte. Hal ini juga selaras dengan kecepatan akses internet yang meningkat sebesar 20 persen sejak awal tahun. (*)

By admin