JawaPos.com – Bank-bank BUMN menorehkan kinerja positif pada semester I 2021. Itu tecermin dari raihan laba bersih yang melonjak meski di tengah pandemi Covid-19. Tren pembiayaan juga masih tumbuh.

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 1,48 triliun. Naik 34,29 persen year-on-year (YoY).

Direktur Utama BSI Hery Gunardi menyatakan, kenaikan laba dipicu pertumbuhan pembiayaan dan dana pihak ketiga (DPK) yang berkualitas. Dengan demikian, biaya dana alias cost of fund (CoF) dapat ditekan.

“Itu mendorong kenaikan pendapatan margin dan bagi hasil yang tumbuh sekitar 12,71 persen YoY,” papar Hery secara virtual Jumat (30/7).

Hingga Juni 2021, BSI telah menyalurkan pembiayaan mencapai Rp 161,5 triliun. Jumlah tersebut naik 11,73 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 144,5 triliun.

Hery menyatakan, porsi terbesar pembiayaan disumbang segmen konsumer sebanyak 46,5 persen senilai Rp 75 triliun. Kemudian diikuti korporasi Rp 36,7 triliun atau sekitar 22,8 persen.

“UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah, Red) senilai Rp 36,8 triliun setara 22,9 persen dan sisanya segmen komersial Rp 10 triliun atau sekitar 6,2 persen,” katanya.

Meski demikian, BSI mampu menjaga kualitas pembiayaan. Terbukti dengan tren penurunan non-performing financing (NPF) gross yang menjadi 3,11 persen dari sebelumnya 3,23 persen.

Selain itu, PT Bank Mandiri Tbk mencetak pertumbuhan laba bersih secara konsolidasi hingga 21,4 persen secara tahunan. Pendapatan bunga bersih dan pendapatan berbasis komisi alias fee based income (FBI) masing-masing 21,5 persen dan 17,2 persen.

Pendapatan bunga bersih atau net interest margin (NIM) Bank Mandiri juga naik menjadi 5,05 persen seiring dengan penurunan CoF bank only menjadi 1,7 persen.

“Biaya dana itu turun karena perseroan mampu menjaga tren pertumbuhan dana murah,” kata Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi.

Kredit konsolidasi juga tumbuh 16,4 persen (YoY) menjadi Rp 1.014,3 triliun. Pertumbuhan tersebut ditopang segmen wholesale banking yang terkerek 7,13 persen (YoY) menjadi Rp 534,2 triliun per akhir kuartal II 2021.

Darmawan memastikan rasio kredit bermasalah alias non-performing loan (NPL) masih terjaga dengan NPL gross di level 3,08 persen. Angka tersebut turun 21 basis poin (bps) dari triwulan II tahun lalu.

“Penyaluran kredit tersebut dilakukan secara prudent kepada targeted customer dengan mempertimbangkan sektor yang masih potensial dan pemulihannya lebih cepat sehingga menghasilkan kualitas kredit yang cukup baik,” paparnya.

 

KINERJA SEMESTER I 2021 BANK PELAT MERAH

Bank Mandiri

– Laba bersih: Rp 12,5 triliun

– Dana pihak ketiga (DPK): Rp 1.169,2 triliun

– Aset: Rp 1.580,5 triliun

– Pembiayaan: Rp 1.014,3 triliun

– Non-performing loan (NPL) gross: 3,08 persen

Bank Syariah Indonesia (BSI)

– Laba bersih: Rp 1,48 triliun

– Dana pihak ketiga (DPK): Rp 216,4 triliun

– Aset: Rp 247,30 triliun

– Pembiayaan: Rp 161,5 triliun

– Non-performing finance (NPF) gross: 3,11 persen

Diolah dari berbagai sumber

By admin