JawaPos.com – Dua jagoan tuan rumah di cabor tenis tumbang. Setelah kehilangan Naomi Osaka di sektor tunggal putri, kemarin (29/7) giliran tunggal putra Kei Nishikori yang terlempar dari persaingan Olimpiade.

Dia dilumat habis unggulan pertama dan petenis nomor satu dunia Novak Djokovic dua set langsung tanpa ampun 2-6 dan 0-6.

Nole –sapaan Djokovic– hanya butuh 70 menit untuk menyudahi perlawanan Nishikori dalam laga perempat final yang dipentas di Ariake Tennis Park, Tokyo, tersebut.

Hasil kemarin semakin memantapkan langkah Djokovic untuk menyapu bersih semua gelar mayor musim ini. Sebelumnya, petenis Serbia itu telah menjuarai tiga grand slam secara beruntun. Yakni, Australia Terbuka, Prancis Terbuka, dan Wimbledon.

Jika bisa menyabet emas Olimpiade kali ini, atau yang pertama baginya, Djokovic tinggal menggenapinya dengan satu gelar lagi di AS Terbuka Agustus mendatang untuk meraih gelar golden slam.

Itu adalah sebutan untuk petenis yang sukses merebut semua gelar grand slam dalam satu tahun.

Sejauh ini, golden slam baru sekali terjadi. Yakni, diraih Steffi Graf pada 1988. Jadi, Djokovic berpotensi menjadi tunggal putra pertama yang melakukannya. Melampaui dua rival utamanya, Rafael Nadal dan Roger Federer, yang absen pada Olimpiade kali ini.

’’Ini (kemenangan melawan Nishikori, Red) adalah pertandingan terbaikku (di Olimpiade Tokyo, Red). Pertandingan tidak semakin mudah. Tetapi, aku yang merasa menjadi terus lebih baik,’’ papar Djokovic seperti dilansir AP.

Kemenangan Nole kemarin juga ikut dipengaruhi hasil protes yang sebelumnya dia layangkan pasca mengalahkan Hugo Dellien pada putaran pertama (24/7).

Kala itu, dia keberatan lantaran waktu pelaksanaan pertandingan yang masih terlalu siang. Suhu udara yang membakar (hingga mendekati 40 derajat Celsius) membuat atlet lebih cepat lelah. Sudah ada beberapa petenis yang jadi korban karena kepanasan.

Sejatinya, bukan hanya Nole yang protes terkait jadwal pertandingan. Tapi, nyaris semua petenis yang berlaga di Olimpiade. Protes tersebut akhirnya direspons ITF (federasi tenis internasional) dengan memundurkan waktu pertandingan sejak kemarin. Yakni, pertandingan pertama baru dimulai pukul 15.00 waktu setempat.

Sayang, pada semifinal hari ini (30/7), petenis 34 tahun ditumbangkan unggulan keempat Alexander Zverev dalam tiga set, 6-1, 3-6, dan 1-6.

Sebelumnya, Zverev yang asal Jerman itu membabat Jeremy Chardy (Prancis) 6-4, 6-1. Zverev jadi petenis pertama Jerman yang melaju ke semifinal sejak Tommy Haas pada Olimpiade Sydney 2000. Pada akhir turnamen, Haas harus puas membawa pulang perak.

Di sektor putri, wakil Republik Ceko Marketa Vondrousova juga sukses menembus laga puncak. Sebelumnya, dia menumbangkan harapan tuan rumah Naomi Osaka.

Pada laga berikutnya kemarin, Vondrousova menang lagi setelah menaklukkan unggulan keempat Elina Svitolina 6-3, 6-1.

Hasil tersebut merupakan kejutan lanjutan dari petenis 22 tahun itu di Olimpiade. Di final, yang dihelat Sabtu (31/7), Vondrousova akan meladeni unggulan kesembilan asal Swiss Belinda Bencic yang kemarin bertarung ketat sebelum mengalahkan petenis Kazakhstan sekaligus unggulan ke-15 Elena Rybakina (7-6, 4-6, 6-3).

By admin