JawaPos.com – Mantan atlet binaragawan Ade Rai mengenang sosok ibunda, Selena Susanti, yang meninggal pada Jumat (23/7). Menurutnya, ia termasuk ibu yang sangat sayang kepada keluarga, anak-anak dan cucu. Di mata Ade Rai, Selena juga adalah sosok yang sangat menenangkan hati keluarga.

Pemilik nama lengkap I Gusti Agung Kusuma Yudha Rai mengungkap perbedaan ayah dan ibunya dalam hal sifat dan karakter. Ayahnya yang meninggal 18 tahun silam termasuk orang yang punya ambisi, pantang menyerah dan kerap memberikan tantangan ke anak supaya lebih maju dalam mengejar cita-cita. Sementara ibunya kebalikannya, lebih kalem dan menenangkan hati anak-anak.

“Ibu ibaratnya terima apa aja. Mau saya naik kelas, mau saya kalah atau menang dalam pertandingan, ibu saya nggak apa-apa. Ibu nggak mau bikin anaknya tambah pikiran atau stres,” ujar Ade Rai kepada JawaPos.com melalui sambungan telepon Rabu (28/7).

Baca Juga: Penjelasan Ade Rai Soal Mengkremasi Sang Ibu Usai Meninggal

Selena juga termasuk orang yang sederhana. Dia tidak harus menggunakan pakaian yang bagus atau baju bermerek. Yang paling penting pakaian yang dikenakan nyaman dan masih layak.“Dia sangat berbakti sama Tuhan, tiap hari lebih keagamaan dia,” ujarnya.

Kombinasi perlakuan antara ayah dan ibu diakuinya membuat Ade Rai tumbuh menjadi orang yang baik dan bisa mengharumkan nama bangsa kerap meraih penghargaan baik nasional ataupun internasional saat masih menjalani profesi sebagai binaragawan. Soal ambisi dan mengejar cita cita ia banyak belajar dari sang ayah. Sementara soal kederhanaan dan penerimaan akan hidup Ade Rai belajar dari sosok ibu.

“Ibu sangat mendukung saya (saat menjadi binaraga). Ibu yang masakin saya 30 telur untuk saya makan,” tuturnya.

Ade Rai mengungkap pesan yang sempat diucapkan ibunya. Dia meminta anak-anaknya untuk selalu melakukan kebaikan untuk orang dan tidak menyusahkan orang lain. Bahkan Selena dulu sempat berpesan andai suatu saat nanti ia meninggal, ia meminta agar tidak menyusahkan orang lain.

“Sakitnya sederhana, meninggal sederhana dan terakhir perginya secara sederhana. Warisan kesederhanaan yang ibu berikan kepada kami yang bisa kita jadikan hikmah dalam hidup. Kadang kan kita kebanyakan maunya ya,” tutur Ade Rai.

Seperti diketahui, ibu Ade Rai meninggal dunia pada 23 Juli 2021 lalu. Jasadnya dikremasi di Krematorium Cilincing Jakarta di hari yang sama. Dan pada malam harinya, abunya dilarung ke laut di daerah Tanjung Priok Jakarta Utara.

By admin